Identification Manual for The Larval Chironomidae (Diptera)

Posted by Unknown Sabtu, 11 Mei 2013 0 komentar

Chironomidae adalah sebuah kelompok besar beragam larva lalat kecil yang menghuni hampir setiap niche di sebagian besar ekosistem perairan air tawar. Mengidentifikasi chironomids bisa menjadi tugas yang menakutkan, tapi mungkin juga mudah. Dan jumlah informasi yang dapat dikumpulkan bisa menjadi luar biasa. Terlalu banyak daftar studi Chironomidae hanya pada tingkat keluarga, identifikasi di tingkat generik memperkenalkan lebih banyak data, sedangkan identifikasi tingkat spesies memberikan data keanekaragaman yang tidaklah mudah.




The Chironomidae biasanya telah dijauhi oleh banyak benthologists karena kesulitan yang dirasakan
dalam persiapan spesimen, identifikasi, taksonomi, morfologi dan literatur. Tergantung pada taksa, identifikasi dapat mudah atau mungkin sulit. Semoga panduan manual identifikasi ini akan membuat hidup anda dengan Chironomidae mudah. Ada kemungkinan juga dengan pengalaman anda sendiri, anda akhirnya akan dapat mengidentifikasi sebagian besar chironomids ke genus, atau bahkan spesies. Perhatikan bahwa beberapa identifikasi bisa dilakukan saat larva masih dalam cairan pengawet.

Download: Pdf

Baca Selengkapnya ....

An Illustrated Identification Guide to The Nearshore Marine and Estuarine Gammaridea Amphipoda of Florida

Posted by Unknown 0 komentar
Panduan Identifikasi untuk Amphipoda (Families Anamixadae, Eusiridae, Hyalellidae, Hyalidae, Iphimediidae, Ischyroceridae, Lysianassidae, Megaluropidae, dan Melphidippidae).


Panduan Identifikasi ini dilengkapi dengan gambar dan ciri-ciri sampai spesies, sangat membantu para mahasiswa untuk mengidentifikasi spesies-spesies Amphipoda yang ada di Indonesia.

Download: Pdf

Baca Selengkapnya ....

The Aquatic Coleoptera of North Carolina

Posted by Unknown 0 komentar

Kelompok makrobentos merupakan kelompok hewan yang relatif menetap di dasar perairan dan sering digunakan sebagai petunjuk biologis (indikator) kualitas perairan. Bioindikator atau indikator ekologis merupakan taksa atau kelompok organisme yang sensitif dan dapat dijadikan petunjuk bahwa mereka dipengaruhi oleh tekanan lingkungan akibat dari kegiatan manusia dan destruksi sistem biotik perairan. Salah satu kelompok makrobenthos yang terbesar di kelas insecta yaitu kumbang (Coleoptera).

Kumbang (Coleoptera), dengan lebih dari 350.000 spesies dijelaskan di 179 keluarga, merupakan urutan terbesar di dunia dari kelas serangga, setiap tahun ratusan spesies baru dijelaskan. Mereka ditemukan di setiap benua kecuali Antartika, di Eropa Tengah berasal dari sekitar 8000 spesies dan di Carolina Utara ditemukan 71 marga dan lebih dari 280 spesies.


Carolina Utara sangat kaya fauna kumbang air. Memisahkan jumlah kumbang ini dari satu sama lain bisa menjadi sesuatu yang membingungkan, khususnya bagi ahli biologi karena banyak kumbang taksa yang sangat mirip satu sama lain. Selain itu, karakter morfologi yang penting bisa sulit untuk diamati (misalnya microreticulations, coxal proses, gradasi warna) karena ukurannya yang kecil, variasi spesies, atau bahkan seluk-beluk hanya memanipulasi spesimen, menyajikan tantangan tambahan untuk mengidentifikasi spesies. Tidak seperti serangga air lainnya, Coleoptera perairan biasanya memiliki beberapa tahap kehidupan yang terjadi di bawah permukaan air sehingga menambahkan tingkat kompleksitas identifikasi yang lebih tinggi.


Divisi Kualitas Air - Unit Penilaian Biologi (Division of Water Quality Biological Assessment Unit) Carolina Utara memiliki protokol yang paling ketat dalam pengambilan sampel makroinvertebrata dan memiliki data lebih dari 30 tahun. Divisi Kualitas Air - Unit Penilaian Biologi Carolina Utara membuat sebuah buku panduan lapangan untuk membantu mengidentifikasi taksa kumbang air di perairan Carolina Utara yaitu "The Aquatic Coleoptera of North Carolina". Buku ini juga dapat digunakan sebagai acuan bahan perbandingan spesies terkait pentingnya untuk mengidentifikasi sementara serangga air.

Download: Pdf

Baca Selengkapnya ....

PENELITIAN EKOLOGI NEPENTHES DI LABORATORIUM ALAM HUTAN GAMBUT SABANGAU KERENG BANGKIRAI KALIMANTAN TENGAH

Posted by Unknown 0 komentar

Author :
Muhammad Mansur
Peneliti di Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Abstract

Ecological studies on Nepenthes at Peat Swamps Forest Natural Laboratory, Kereng Bangkirai Sabangau, Central Kalimantan, was conducted on April to May, 2006. Survey method used for to known diversity of Nepenthes in study site and we made four small plots for population measurement. As the result, three species and one natural hybrid were founded, such as; Nepenthes gracilis, N. rafflesiana, N. ampullaria and N.xhookeriana. In study site, Nepenthes gracilis is wider distribution than other species, they can grow at open, rather shaded or shaded area and they have high density at open area. While, N. rafflesiana , N. ampullaria and N.xhooekeriana commonly founded at rather shaded area or shaded area.

Key words: Pitcher plants, diversity, population, peat swamps forest
Sumber: J.Tek.Ling. 9 (1): 67-73, 2007

Full Text: Pdf

Baca Selengkapnya ....

FITOSOSIOLOGI HUTAN DI SEBAGIAN KAWASAN SUAKA MARGASATWA BUTON UTARA, SULAWESI TENGGARA

Posted by Unknown Jumat, 10 Mei 2013 0 komentar
Author :
Muhammad Mansur
Peneliti di Pusat Penelitian Biologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Abstract

The degradation rate of forest in the recent 5 years increases rapidly, particulartly in Sulawesi. The biggest damaged comes from the human impact, which spreads to the conservation area. As a result, the areais decreased, whereas its function and its potency have not been explored. The ecological research has been conducted in Soloi forest, Suaka Margasatwa Buton Utara in May 2003. The objectives of this work are to study the condition, which belong to. 75 general and 35 families with density of trees are 277 individual (stem diameter > 10 cm ), and 1140 sampling ( 2-9,9 cm stem diameter ). The forest type is low land primary forest, which dominated by Casearia rugulosa, Diospyros pilosanthere, Cleistanthus myriantus, Canarium hirsutum, and Drypetes longifolia. In the forest structure, trees with 10-20 cm stem diameter is in the first rankwith the total number 57,02%, then followed by the trees with 20-30 cm diameter (20,22%). In general, the forest condition in research site is good, although a few areas are damaged due to illegal loging.

Kata kunci: Suaka Margasatwa Buton Utara, struktur, komposisi, vegetasi hutan.
Sumber: J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4(3):179-187, 2003

Full Text: Pdf

Baca Selengkapnya ....

Blog Followers

Original design by Bamz | Copyright of Garasi Biologi.
notepadfirdaus.blogspot.com | Copyright © 2013 Garasi Biologi.